Minggu, 19 April 2009

EKOLOGI HEWAN

Nama : Indah Permata Sari

NIM : J1C106012

Dosen Pengampu : Drs. Krisdianto, M.Sc


  • Jika hewan betina menjadi penentu territori maka mekanisme yang dillakukan untuk mempertahankan territori berbeda-beda bentuk pertahanannya antara lain :

Mereka atau sang betina menjadi penentu territori yaitu salah satunya dengan bereproduksi atau berkembang biak. Untuk hewan kedih yaitu hewan bersuara keras, bertubuh sedang, bergerak di pohon dan pemakan buah serta daun. Betina menyebar dengan kelompok jantan disertai dengan anak-anaknya. Kedih mempunyai 4 tingkat kehidupan yang berbeda, pertama “Sang Jantan (anak dari betina)” akan meninggalkan tempat dimana jantan pertama kali dilahirkan kemudian tahap memasuki kelompok baru jantan ditinggalkan pada kelompok tersebut. Tahap ketiga, betina akan bereproduksi kemudian tahap yang terakhir maka betina akan mencari jantan pembiak baru, terjadi berulang-ulang seperti itu. Dari proese 4 tingkatan kehidupan dari hewan kedih ini, betina sebagai penentu territori yaitu lebih mementingkan kelangsungan hidup anak-anaknya.

Pada hakikatnya masimg-masimg hewan betina memiliki cara yang khas untuk mempertahankan daerah territorinya, hewan kedih diatas merupakan salah satu contoh saja. Hewan betina sebagai penentu territori, mekanisme yang dilakukan untuk mempertahankan territori tersebut adalah dengan bereproduksi atau berkembang biak. Selain itu, untuk mempertahankan territori dengan berpindahnya betina dan anak-anaknya karena kompetisi nutrisi atau makanan, menghindar dari pemansa atau predator serta pemilihan pasangan untuk ’Sang Betina”.

  • Jika hewan jantan menjadi penentu territori, maka hewan jantan tersebut akan mempertahankan berdasarkan kualitas territorinya. Semakin baik kualitas territori semakin besar energi atau harga yang harus dikeluarkan atau dibayarkan adalah apabila sang hewan jantan telah menduduki kawasan territorinya dan kawasan itupun juga dijadikan home range maka semakin besar pula ancaman persaingan atau perebutan kekuasaan atas daerah territorinya tersebut, karena banyak hewan-hewan lain yang menjadi pesaing hewan jantan tersebut bisa dikarenakan adanya perebutan tempat tinggal atau nutrisi (makanan) yang ada. Akhirnya harus semakin optimal energi yang dimiliki oleh sang hewan jantan agar dapat mempertahankan daerah territorinya.

  • Kemampuan mengubah warna (biocoloration) terdapat hubungan dengan perbedaan karakter interspecific dan intraspesific antara lain, berbagai macam jenis biocoloration seperti Penyamaran (kamuflase) yang disebut dengan pewarnaan samar (cryptic coloration) adalah pertahanan pasif yang membuat calon mangsa sulit ditemukan karena warna latar belakngnya yang hampir sama. Penandaan yang mengecoh (deceptive marking) adalah bentuk lain dari pewarnaan adaftif. Seperti mata besar palsu, kepala bohongan untuk mengelabui mangsanya. Adapula jenis biocoloration yang berfungsi untuk menarik lawan jenisnya agar terjadi perkawinan. Hewan dengan pertahanan kimiawi yang efektif seringkali berwana cerah, suatu peringatan bagi sang pemangsa yaitu dikenal dengan pewarnaan aposematik (aposematic coloration). Mimikri merupakan pertahanan dengan bentuk atau warna yang merupakan perhatian bahaya bagi organisme lain, dimana suatu serangga menyerupai serangga lain yang dijauhi atau dihindari, sehingga organisme lain (predatornya) tidak memakannya. Mimikri terbagi 3 yaitu Mimikri Mullerian, Mimikri Batesian dan Mimikri Aide-Memoire.

Interspecific interaction (Interaksi antarspesies) yaitu interaksi yang terjadi antara populasi-populasi spesies yang berbeda yang hidup bersama-sama didalam suatu komunitas. Karakter interspecific ini berfungsi untuk melindungi diri dari pemangsa predator. Sebagai contoh di negara Inggris ulat peppered (Biston betularia) dengan kemampuan biocoloration yang bercampur dengan warna lichen yang hidup, dimana kadang-kadang ulat itu beristirahat yang mempersulit burung pemangsa untuk menemukan ulat tersebut. Dari sini kita dapat melihat proses hubungan biocoloration dengan karakter interspesific, dengan salah contoh dari salah satu hewan yaitu ulat peppered.

Intraspecific interaction (Interaksi sesama spesies) yaitu interaksi yang terjadi antara populasi-populasi spesies yang sama yang hidup bersama-sama didalam suatu komunitas. Karakter intraspesific ini berfungsi untuk melakukan perkawinan antara sesama spesies. Contohnya pada hewan kunang-kunang untuk menarik perhatian pada lawan jenisnya.

  • Perbedaan antara Mulerian dan Batesian coloration, berikan contoh siapa yang menggunakan dan untuk tujuan apa kedua fenomena ini terjadi. Apa manfaat kedua proses tersebut bagi hewan.

Mullerian coloration

Mullerian peniruan adalah sebuah fenomena alam ketika dua atau lebih spesies berbahaya, yang tidak terkait erat dan berbagi satu atau lebih umum predator, telah datang untuk meniru satu sama lain dari peringatan sinyal. Hal ini dinamakan setelah seorang berkebangsaan Jerman Fritz Müller, yang pertama kali mengusulkan konsep pada tahun 1878. Dimana organisme berbahaya meniru spesies yang dilindungi yang disebut sebagai meniru dan berbahaya satu model yang ditiru. Müllerian mimicry differs because both parties are harmful; each mimic the other species, while serving as a model at the same time. Mullerian peniruan berbeda karena kedua belah pihak yang merugikan; meniru setiap jenis yang lain, sekaligus sebagai model pada saat yang sama. If one species is encountered far less than the other, the more common species could be treated as the model and the other the mimic. [ 4 ] However, if they are encountered in similar numbers they would best be termed comimics or mimic-models . Jika satu spesies yang dihadapi jauh lebih kecil dari yang lain, yang lebih umum jenis dapat dianggap sebagai model dan lainnya yang meniru. Mullerian peniruan adalah mustahil tanpa terlebih dahulu memahami aposematism, sinyal atau peringatan. Contohnya seperti lebah berwarna hitam dan kuning (pada ular juga).

Batesian coloration

Batesian peniruan merupakan bentuk peniruan typified oleh situasi berbahaya di mana spesies telah berevolusi untuk meniru peringatan sinyal yang berbahaya spesies diarahkan pada Common predator. Dinamakan oleh seorang berkebangsaan Inggris Henry Walter Bates. Organisme yang meniru adalah spesies yang dilindungi disebut sebagai meniru, sementara ditiru organisme ini dikenal sebagai model. The receiver mediating indirect interactions between these two parties is variously known as the signal receiver , dupe or operator . Penerima langsung mediasi interaksi antara kedua pihak adalah berbagai cara yang dikenal sebagai penerima sinyal, menipu atau operator. Mayoritas Batesian meniru adalah serangga. Contohnya lalat menyerupai lebah penyengat.